Semester I 2021, Pembangkit Energi Baru Terbarukan Bertambah 217 Megawatt
Semester I 2021, Pembangkit Energi Baru Terbarukan Bertambah 217 Megawatt

By Administrator 16 Okt 2021, 13:59:45 WIB Energi Baru Terbarukan
Semester I 2021, Pembangkit Energi Baru Terbarukan Bertambah 217 Megawatt

Ilustrasi PLTS

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat terjadi pertumbuhan kapasitas pembangkit energi terbarukan sebesar 217 megawatt sepanjang semester I tahun ini. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan tambahan kapasitas tersebut masuk ke dalam sistem jaringan on grid milik PLN. "Ini capaian bagus, tapi untuk mencapai target bauran 23 persen harus kerja empat sampai lima kali lipat dari sekarang, sehingga di tahun 2025 bisa mendeklarasikan target yang ditetapkan 23 persen," kata Dadan dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Jumat (20/8/2021). Baca juga: BPPT Jalankan "Pilot Plan" untuk Bantu Kembangan Energi Baru Terbarukan di RI Total tambahan 217 megawatt tersebut berasal dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Malea sebesar 90 megawatt, pembangkit listrik tenaga minihidro sembilan unit berkapasitas 56 megawatt, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap sebesar 13 megawatt, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Sorik Marapi Unit II berkapasitas 45 megawatt, dan pembangkit listrik tenaga bioenergi sebesar 12,5 megawatt. Selama kurun waktu lima tahun terakhir, penambahan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan sebesar 1.478 megawatt dengan kenaikan rata-rata sebesar 4 persen per tahun. Dadan mengungkapkan bahwa salah satu faktor pendorong pertumbuhan pembangkit energi bersih bisa melalui energi surya.
Menurutnya, potensi listrik tenaga matahari itu mencapai 207,8 gigawatt di Indonesia. Namun, angka pemanfaatan saat ini masih sekitar 0,1 persen. "Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong pemanfaatan PLTS, salah satunya melalui PLTS atap," ujar Dadan. Kementerian ESDM sedang menyusun tarif ekspor impor listrik atau feed in tariff yang sebelumnya 1:0,65 menjadi 1:1 untuk mendorong peningkatan jumlah PLTS atap pada level masyarakat. Baca juga: Menteri ESDM Beberkan Tantangan Pengembangan Energi Baru Terbarukan Masuknya energi baru terbarukan sebagai fase keniscayaan dalam pemanfaatan sumber energi global, jelas Dadan, tetap harus mempertimbangkan kondisi kebutuhan energi di dalam negeri. Pemerintah optimistis mampu mencapai target bauran energi bersih dalam empat tahun mendatang. Salah satu yang ditempuh pemerintah adalah merampungkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) milik PLN tahun 2021-2030.

 




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment

Yuk Temukan Toko Terdekat dari tempat tinggal anda agar belanja lebih mudah. Klik / Cari Disini

Loading....



Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Google+, Linkedin dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.

Jejak Pendapat

Siapakah Calon Walikota dan Wakil Walikota Padang Favorit Anda?
  Mahyeldi Ansyarullah - Emzalmi
  Robby Prihandaya - Dewi Safitri
  Tommy Utama - Laura Hikmah
  Willy Fernando - Vicky Armita
  Laura Himah i Nisaa - Safaruddin

Komentar Terakhir

  • Eka Praja W

    makin parah aja nih ... mudah2n bisa berbenah negeri ku yg q banggakan ...

    View Article
  • Rizal Faizal

    asyik aja dehh... ...

    View Article
  • Udin Sedunia

    hm... kae.x perlu juga ne bantuan dari para konselor...:) ...

    View Article

Video Terbaru

View All Video